Ciri-Ciri Nilai Sosial Dan Macam-Macam Nilai Sosial

Ciri-Ciri Nilai Sosial Dan Macam-Macam Nilai Sosial

Berikut ini ciri-ciri nilai sosial dan macam-macam nilai sosial.

Ciri-Ciri Nilai Sosial

Segala sesuatu memiliki penanda yang khas. Dengan memperhatikan penanda tersebut, kita dapat membedakan sesuatu dengan yang lain. Begitu pula nilai sosial. Nilai sosial mempunyai ciri sebagai berikut:

  • Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.
  • Bukan bawaan sejak lahir melainkan penularan dari orang lain. Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai menghargai waktu, karena orang tua mengajarkan disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan lahir dari sang anak.
  • Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi). Contohnya: nilai menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan teman-teman sekolah.
  • Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
  • Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Contohnya: di negara-negara Barat waktu itu sangat dihargai sehingga keterlambatan sulit diterima (ditoleransi). Sebaliknya di Indonesia, keterlambatan dalam jangka waktu tertentu masih dapat dimaklumi.
  • Dapat memengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif maupun negatif.
  • Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat.
  • Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan sistem sosial.
  • Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat. Contohnya: nilai yang mengutamakan kepentingan pribadi akan melahirkan individu yang egois dan kurang peduli pada orang lain.

Macam-Macam Nilai Sosial

Nilai sosial berdasarkan ciri sosialnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai dominan dan nilai yang mendarah daging.

  1. Nilai Dominan
  2. Yaitu nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Contoh: Pak Romo, karena anaknya kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang memerlukan biaya besar, membatalkan niatnya untuk membeli mobil baru.

    Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut ini:

    • Banyaknya Orang Yang Menganut Nilai Tersebut.
    • Contoh: hampir semua orang/masyarakat menginginkan perubahan ke arah perbaikan di segala bidang kehidupan, seperti bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial.

    • Lamanya Nilai Itu Digunakan.
    • Contohnya: dari dulu sampai sekarang Kota Solo dan Yogyakarta selalu mengadakan tradisi sekaten untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. yang diadakan di alun-alun keraton dan di sekitar Masjid Agung.

    • Tinggi Rendahnya Usaha Yang Memberlakukan Nilai Tersebut.
    • Contoh: menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan umat Islam yang mampu. Oleh karena itu, umat Islam selalu berusaha sekuat tenaga untuk dapat melaksanakannya.

    • Prestise/Kebanggaan Orang-Orang Yang Menggunakan Nilai Dalam Dasyarakat.
    • Contoh: memiliki anak yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi ternama menjadi kebanggaan/prestise tersendiri.

  3. Nilai Mendarah Daging
  4. Yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian. Biasanya nilai ini telah terisolasi sejak ia masih kecil dan apabila ia tidak melakukannya ia merasah bersalah.

    Contoh: makan dengan tangan kanan, berpamitan kepada orag tua jika hendak pergi. Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai menjadi tiga macam sebagai berikut:

    • Nilai Material
    • Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/ unsur fisik manusia. Sebagai contoh, batu kali. Secara materi batu kali mempunyai nilai tertentu. Hal ini disebabkan batu kali dapat digunakan untuk membangun sebuah rumah tinggal. Nilai yang yang terkandung dalam batu kali ini dinamakan nilai material.

    • Nilai Vital
    • Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan aktivitas. Contoh payung. Payung mempunyai kegunaan untuk menaungi tubuh dari air hujan. Apabila payung ini bocor maka nilai kegunaan payung menjadi berkurang. Nilai payung oleh karena kegunaannya dinamakan nilai vital.

    • Nilai Kerohanian
    • Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai kerohanian manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

      1. Nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada unsur akal manusia.
      2. Nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai estetika).
      3. Nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur.
      4. Kehendak atau kemauan (karsa dan etika).

Komentar